Iklan

Menu Bawah

Pengobatan Tibbulquluq Dinilai Tidak Sesuai Syariat

Senin, Desember 07, 2020 WIB

 



Jember, kabarejember.com

 -- Kegiatan ritual pengobatan Tibbul qulub yang viral di medsos menuai banyak pertanyaan dan kontroversi dari masyarakat sekitar kecamatan Gumukmas kabupaten Jember. 


Pasalnya  cara pengobatannya dianggap kurang wajar alias  nyleneh, dan adanya kata-kata "Allah adalah kamu dan kamu adalah Allah" dalam konten youtube.


Informasi yang berhasil dihimpun oleh media ini, pengobatan Tibbulqulub  dipimpin oleh seorang bernama Mussadad, warga kelahiran dusun Kalimalang desa Mayangan. Mussadat sudah lama hidup di Surabaya, dan saat pulang lebaran  tahun 2019 kembali ke dusun Kalimalang dan mengembangkan  pengobatan Tibbulqulub.


Ritual pengobatan ini  diikuti oleh sekitar 30 warga dusun Kalimalang desa Mayangan kecamatan Gumukmas, dilakukan dengan membaca asma Allah. Tetapi dalam proses ritual, jamaah lelaki dan perempuan berkumpul dalam satu ruangan/musholla atau di pantai, dan sebagian pengikutnya dalam keadaan tidak sadar alias kalap.


Untuk meredam kemungkinan adanya gejolak di masyarakat, pengurus Tibbulqulub dipanggil ke kantor desa Mayangan oleh pemdes Mayangan dan pengurus ranting NU Mayangan untuk dimintai keterangan dan  penjelasan terkait pengobatan Tibbulqulub, Senin pagi (07/12/'20).


Pertemuan yang diadakan secara tertutup,  dihadiri  kepala Desa Mayangan, bhabinktibmas, babinsa, pengurus MWC NU desa Mayangan, tokoh ulama, tokoh masyarakat, pengurus Tibbulqulub, dan masyarakat desa Mayangan yang ramai berkumpul di aula kantor desa.


Usai pertemuan ketua ranting NU desa Mayangan, Imam Syafi'i mengatakan bahwa hasil sementara pertemuan tersebut pihak Tibbulqulub bersedia menandatangani pernyataan  menghentikan sementara kegiatannya, hingga akan diadakan pertemuan kedua yang diagendakan usai pilkada Jember.


"Dalam pertemuan kedua nanti pihak Tibbulqulub berjanji dan bersedia untuk menghadirkan Musadad selaku ketua jamaah Tibbulqulub."kata Imam Syafi'i.


Imam Syafi'i menambahkan, dari hasil pertemuan tadi kelompok Tibbulqulub belum dapat memberikan jawaban sesuai syariah yang dipakai sebagai   landasan Tibbulqulub. 

"Dari perwakilan Tibbulqulub yang hadir ketika ditanya belum dapat memberikan dalil dari Qur'an, Hadits, Ijma, dan Qiyas  menyangkut dasar kegiatannya, makanya kita berharap ketua dapat hadir dalam pertemuan kedua nanti, agar mendapatkan penjelasan yang lebih mendalam. "ujarnya.


Kesimpulan sementara, imbuh Imam Syafi'i, kegiatan dan ajaran jama'ah Tibbulqulub yang mengatakan "kamu adalah Allah dan Allah adalah kamu"adalah tidak sesuai syariah dan bisa disebut  hulul atau sesat. "Tetapi saya atau kita tidak berhak mengatakan bahwa hal itu adalah sesat, karena yang berhak memutuskan sesat atau tidaknya adalah MUI."katanya.


Sementara, Musadad ketika dihubungi media melalui selularnya menyatakan bahwa Tibbulqulub bukanlah ajaran atau aliran keagamaan, tetapi murni therapy pengobatan atau wisata sambil berobat.


Terkait kegiatan jama'ah di dusun Kalimalang desa Mayangan Gumukmas, menurut Musadad diawali ketika dirinya pulang kampung pada lebaran 2019 beberapa bulan yang lalu. Anggota atau jama'ahnya di Kalimalang masih belum banyak dan semua masih terkait ikatan saudara.


"Tibbulqulub murni terapi pengobatan, tidak ada ajaran atau aliran tertentu, anggotanya semua  melaksanakan tuntunan Islam, seperti sholat, puasa , dan lain-lain."ujar Musadad.


Musadad mengatakan bahwa saat ini Tibbulqulub belum mempunyai ijin resmi sebagai sebuah organisasi atau lembaga. "Mungkin kita ke depannya akan segera mengurus ijin. Dalam pertemuan yang akan datang saya akan hadir untuk memberikan penjelasan secara gamblang apa itu Tibbulqulub."pungkasnya. (heri) 


Komentar

Tampilkan

  • Pengobatan Tibbulquluq Dinilai Tidak Sesuai Syariat
  • 0

Terkini

Topik Populer

Advertisement