Iklan

Menu Bawah

Covid-19 Muncul, Warga Enggan Periksa

Kamis, Desember 03, 2020 WIB

 



Jember,kabarejember.com 

– Sejak covid-19 masuk Indonesia akhir Maret 2020, ada perubahan perilaku masyarakat dalam hal perawatan kesehatan. Sebelumnya, orang merasakan sedikit tidak enak badan akan segera berobat, biasanya ke klinik kesehatan, puskesmas atau rumah sakit,tapi sekarang orang takut datang meski kesehatannya terganggu. Mereka takut dan dibayangi oleh stigma di-covid-kan.

Alasannya, pertama mereka enggan jika harus menjalani isolasi selama 14 hari, entah Isolasi mandiri atau di rumah sakit. Selama masa itu tidak bisa beraktifitas lain apalagi bekerja. Sementara, yang tergolong kurang mampu, bekerja hari ini habis hari ini.


Kedua, biaya perawatan pasien covid19 mahal. Masyarakat, terutama golongan miskin apalagi tidak punya jaminan kesehatan (misalnya BPJS) akan berpikir berkali-kali jika harus berobat puskesmas atau rumah sakit.


Katiga, menyandang status positif covid19 dianggap aib. Setidaknya demikian yang terjadi di masyarakat saat ini.


Plt Kadis Kominfo Kabupaten Jember, Gatot Triyono mengatakan bahwa stigma tersebut tidak benar. “Ada sebagian masyarakat yang memprovokasi bahwa sedikit-sedikit kalau masuk rumah sakit, sakitnya batuk nanti di-covid-kan, mau melahirkan di-covid-kan, ini yang menjadi stigma buruk di masyarakat luas,” ucap Gatot saat pres conference lewat zoom meeting dengan para awak media, Rabu, (2/12/2020).


Akibatnya, menurut Plt Diskominfo itu, mereka yang mempunyai gejala ringan menjadi lega sehingga tidak mau datang ke fasilitas kesehatan. “Kami menghimbau, kalau mempunyai gejala ringan harus segera menuju ke fasiltas kesehatan terdekat agar diketahui benar-benar apa yang diderita,” ajakan Gatot kepada masyarakat.


Jika terlambat datang ke rumah sakit, dalam keadaan yang sudah parah maka akan semakin sulit pengobatannya. “Jangan sampai kondisinya agak kritis lalu mereka ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan sehingga terlambat ditolong,” tandas Juru bicara Satgas Covid19 Kabupaten Jember itu. 


Gatot membeberkan fakta di rumah sakit, “Banyak yang meninggal karena masuk rumah sakit dalam kondisi parah”.




Dari data per tanggal 2-12-2020, meninggal terkonfirmasi covid19 sebanyak 5 orang. Sebelumnya, ada 4 orang meninggal dan tiga hari yang lalu ada 8 orang meninggal karena covid19 sehingga jumlah total meninggal sejak adanya pandemi covid19 hingga berita ini turun sebanyak 122 orang. (SGM) 


Komentar

Tampilkan

  • Covid-19 Muncul, Warga Enggan Periksa
  • 0

Terkini

Topik Populer

Advertisement